LAPANGAN UDARA PAPUA EPEN
BERGABUNG KE GROUP DISKUSI FACEBOOK
INYA CENTER untuk BUPATI FakFak 2010-2015
#################ON FB##########################
Dengan kejadian Patahnya Pesawat Merpati Boeing 737-300 PK-MDE yang tergelincir di Lapangan Rendani Manokwari selasa 13/4.2010, baru membuat Kementrian Perhubungan matanya melek, Apa lagi masyarakat Papua Barata...eeh ganas sampe...Pak Menteri Perhubungan itu orang Papua asli,yang berhak menyetujui Proyek di seluruh Indonesia,baik Perhubungan Darat,laut, Udara dll melalui dirjennya masing2.
Selama kemerdekaan RI 64 tahuni...barulah Lapangan terbang yg bagus untuk ukuran Pesawat besar seperti Boeing bisa mendarat dengan leluasa bagus dan enak adalah d Landasan lap.terbangi sentani Jayapura dan Timika,di Timikapun karna ada Perusahan asing Freeport Mc Moran, kalo tdk ada ga tau lagi, sangat memprihatinkan,apakah itu terminalnya,maupun panjang ranway sampai kondisi umum lainnya.
Apa yg disampaikan oleh ketua Dewan Adat Papua Wilayah Kepalah Burung sdr.Barnabas Mandacan itu ada benarnya,Pemerintah dan Pelayanan Maskapai Penerbangan memperhatikan pelayanan penerbangan yg beroperasi di Papua,maupun Papua Barat karna tranportasi udara adalah sarana yang sangat vital bagi masyarakat Papua, karna masih terbatasnya transportasi darat. Lapangan Rendani sudah saatnya harus di perpanjangkan Ranwanyai,,,karna Letak dan kedudukan Propinsi Papua Barat itu di Manokwari...(Pa Menteri tolong dengar eeh)
SARAN... Kepada Kepala Bandara Rendani Manokwari sdr.Bambang Norobuntoro,sy kira sdr harus mengajukan pengusulan DANA di APBN 2011, tdk lagi pada hal2 yg sifatnya umum,tapi pada hal-hal yang sifatnya tehnis seperti Apron, Ranway dan Fasilitas Lapangan,bahkan terminal jika perlu, jika ABPN 2010 hanya 26 Milyar,maka bila perlu sdr.dengan beberapa tokoh termasuk Gubernur Papua, Bahkan saya sendiri siap apabila dibutuhkan tenaga untuk menghadap menteri PERHUBUNGAN Fredy Numberi dan beberapa anggota DPR RI, serta Badan Anggaran DPR RI untuk menetapkan flafon Anggran di APBN 2011,untuk perbaikan lapangan yang sudah harus di perbaiki sejak lama, Gubernur Propinsi Papua Barat tidak bisa melangkah lebih jauh karna Proyek atau urusan Penerbangan adalah urusan APBN,bukan urusan APBD, kami sebagai putra2 Papua Barat sangat tersentuh dan tau masalah tersebut kami siap membantu Pemerintah daerah apabila di Perlukan.
Pemerintah Pusat dan Makapai Penerbangan yang beroparasi di Papua dan Papua Barat agar segera memperbaiki dan memperketat regulasi perwatan dan usia Pesawat. Pesawat-pesawat yang beroperasi di Papua dan Papua Barat rata-rata berumur 20 thn, sedang lama pernerbangan rata2 ; 7 sd 8 jam dengan rute trayek singga maskasar, seperti Merpati Boeing 737-300 PK-MDE awal produksi thn 1984 dan terakhir didistribusikan 1999, jika pesat tersebut mendarat pada lapangan yg memiliki panjang 2000 meter dalam syarat penerbangan terpenuhi,namun masalah tehnis kan harus di perhitungkan,apakan pesawat tepat mendarat pas pada garis ranway atau bisa saja pesawat mendarat ditengah lapangan,faktor tehnis tidak pernah di perhitungkan.
Untuk perbaiki kondisi Perhubungan Udara, di APBN 2011. porsi Kementrian perhubungan dan Pekerjaan umun selalu di peringkat satu dan dua untuk di Nota Keungan yg di baca Presiden setiap tgl 15 Agustus, jangan Indonesia lain saja yg dapat bagus,kok Tanah Papua dapatnya kulit kacang trus...Indonesia hrs dibangun dari Indonesia Timur sebab Indonesia Timur yg bangun pagi 2 jam lebih duluan dari pada Indonesia bagian lainya...Masa sih Matahari mau terbit dari Barat,,itulah yg kita saksikan dimata kita sendiri...kita sering dapat laknat dari Tuhan.... sering Longsor, banjir, sunami dll. Marilah kita bilang Burung Garuda itu sekali-kali kepalanya tengok ke Kiri Indonesia Timur dong biar Pembangunannya Maju.Burung Garuda selalu tengok ke kanan, apa kata Dunia.
Salam Kompak Salalu
Inya Bay AtiAti Papua Muslim
Selama kemerdekaan RI 64 tahuni...barulah Lapangan terbang yg bagus untuk ukuran Pesawat besar seperti Boeing bisa mendarat dengan leluasa bagus dan enak adalah d Landasan lap.terbangi sentani Jayapura dan Timika,di Timikapun karna ada Perusahan asing Freeport Mc Moran, kalo tdk ada ga tau lagi, sangat memprihatinkan,apakah itu terminalnya,maupun panjang ranway sampai kondisi umum lainnya.
Apa yg disampaikan oleh ketua Dewan Adat Papua Wilayah Kepalah Burung sdr.Barnabas Mandacan itu ada benarnya,Pemerintah dan Pelayanan Maskapai Penerbangan memperhatikan pelayanan penerbangan yg beroperasi di Papua,maupun Papua Barat karna tranportasi udara adalah sarana yang sangat vital bagi masyarakat Papua, karna masih terbatasnya transportasi darat. Lapangan Rendani sudah saatnya harus di perpanjangkan Ranwanyai,,,karna Letak dan kedudukan Propinsi Papua Barat itu di Manokwari...(Pa Menteri tolong dengar eeh)
SARAN... Kepada Kepala Bandara Rendani Manokwari sdr.Bambang Norobuntoro,sy kira sdr harus mengajukan pengusulan DANA di APBN 2011, tdk lagi pada hal2 yg sifatnya umum,tapi pada hal-hal yang sifatnya tehnis seperti Apron, Ranway dan Fasilitas Lapangan,bahkan terminal jika perlu, jika ABPN 2010 hanya 26 Milyar,maka bila perlu sdr.dengan beberapa tokoh termasuk Gubernur Papua, Bahkan saya sendiri siap apabila dibutuhkan tenaga untuk menghadap menteri PERHUBUNGAN Fredy Numberi dan beberapa anggota DPR RI, serta Badan Anggaran DPR RI untuk menetapkan flafon Anggran di APBN 2011,untuk perbaikan lapangan yang sudah harus di perbaiki sejak lama, Gubernur Propinsi Papua Barat tidak bisa melangkah lebih jauh karna Proyek atau urusan Penerbangan adalah urusan APBN,bukan urusan APBD, kami sebagai putra2 Papua Barat sangat tersentuh dan tau masalah tersebut kami siap membantu Pemerintah daerah apabila di Perlukan.
Pemerintah Pusat dan Makapai Penerbangan yang beroparasi di Papua dan Papua Barat agar segera memperbaiki dan memperketat regulasi perwatan dan usia Pesawat. Pesawat-pesawat yang beroperasi di Papua dan Papua Barat rata-rata berumur 20 thn, sedang lama pernerbangan rata2 ; 7 sd 8 jam dengan rute trayek singga maskasar, seperti Merpati Boeing 737-300 PK-MDE awal produksi thn 1984 dan terakhir didistribusikan 1999, jika pesat tersebut mendarat pada lapangan yg memiliki panjang 2000 meter dalam syarat penerbangan terpenuhi,namun masalah tehnis kan harus di perhitungkan,apakan pesawat tepat mendarat pas pada garis ranway atau bisa saja pesawat mendarat ditengah lapangan,faktor tehnis tidak pernah di perhitungkan.
Untuk perbaiki kondisi Perhubungan Udara, di APBN 2011. porsi Kementrian perhubungan dan Pekerjaan umun selalu di peringkat satu dan dua untuk di Nota Keungan yg di baca Presiden setiap tgl 15 Agustus, jangan Indonesia lain saja yg dapat bagus,kok Tanah Papua dapatnya kulit kacang trus...Indonesia hrs dibangun dari Indonesia Timur sebab Indonesia Timur yg bangun pagi 2 jam lebih duluan dari pada Indonesia bagian lainya...Masa sih Matahari mau terbit dari Barat,,itulah yg kita saksikan dimata kita sendiri...kita sering dapat laknat dari Tuhan.... sering Longsor, banjir, sunami dll. Marilah kita bilang Burung Garuda itu sekali-kali kepalanya tengok ke Kiri Indonesia Timur dong biar Pembangunannya Maju.Burung Garuda selalu tengok ke kanan, apa kata Dunia.
Salam Kompak Salalu
Inya Bay AtiAti Papua Muslim
0 komentar:
Posting Komentar